Terima Kasih, G! Part 2
Aku berdiri lalu berkata, " Aku sudah tak sabar lagi, Chard." "Begitu pun denganku" Richard menepuk pundakku. "Tapi kamu harus sabar, aku akan pikirkan caranya." Aku mengangguk. Aku sudah tidak sabar. Bagaimana tidak? Aku tidak mengenal orang tuaku. Aku ingin bertemu mereka. Jadi, wajar saja, bukan? "Kita makan saja dulu, yuk!" ajak Richard membuyarkan lamunanku. "Iya" jawabku. "Ini, Angel. Rotinya dimakan, ya! Aku nanti harus bekerja," kata Richard.